Tak sekolah yang terlalu berat, tidak hanya mempengaruhi bentuk tubuh tetapi juga secara mental. Kelebihan beban bagi anak anak sekolah khususnya untuk mereka yang sedang menempuh jenjang pendidikan dasar karena banyaknya buku pelajaran yang mereka bawa. Untuk itu, ada baiknya kita liat sejenak barang barang apa saja yang mereka bawa tiap hari. Pertama mereka membawa banyak buku, baik buku teks maupun buku tulis, alat tulis, tempat bekal makan, botol minum bahkan terkadang baju ganti pada saat mereka mendapatkan pelajaran olahraga.
Saat ini berat tas sekolah sudah menjadi perhatian dari berbagai kalangan. Jika kita lihat ukurun badan mereka dengan tas yang dibawanya sungguh sangat membebani. Ukuran tas sekolah yang besar dan berat yang hampair mencapai separuh berat badanya cukup membebani dan terlihat kontras dengan bentuk badan anak-anak. Bagi kebanykan anak-anak sudah teridentifikasi perubahan postur, hal tersebut terlihat beberapa postur tubuh anak yang kelihatan membungkuk saat membawa tas sekolahnya.
Pertanyaannya saat ini adalah, berapa sih berat maksimal yang bisa dibawa anak? Tentu saja harus memperhatikan kesehatan dan postur dari tulang belakang anak. Beberapa ahli kesehatan menyarankan agar anak tidak membawa tas sekolah dengan berat lebih dari 10% berat badannya. Sebagai ilustrasi anak dengan berat badan 25 kg tidak boleh membawa tas sekolah beserta isinya lebih dari 2,5 kg. Lebih lanjut lagi masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak anak SD dan SMP tidak hanya masalah beban tas sekolah yang semakin berat juga masalah kecanduan gadget dan game online.
Akibat dari Berat Tas Sekolah yang Berlebihan
Membawa tas sekolah dengan berat yang berlebihan dapat mempengaruhi bentuh tubuh sang anak dan dapat menyebabkan sakit pada bagian leher, punggung dan bahu. Meskipun belum berpengaruh secara langsung beban membawa tas sekolah dapat mempengaruhi kelainan tulang belakang tetapi sudah berkonstribusi. Sebagi orang tua kita harus jeli melihat dan mengecek perkembangan sang anak, termasuk postur tubuh mereka. Ada baiknya kita melihat dari samping tubuh anak kita sebelum dan sesudah membawa tas sekolah. Dapat kita temui bahwa postur tubuh mereka berbeda sesaat mereka membawa tas sekolah. Ketika kita menemukan fakta ini maka kita harus lebih waspada dan perhatian dengan anak kita. Karena seiring dengan tumbuh kembang mereka, kelainan ini dapat bertahan dan berlangsung permanen saat mereka dewasa.
Tambahan beban pada tulang punggung anak dapat mengakibatkan ;
- Nyeri Tulang punggung
- Sakit Kepala
- Bahu Kaku
- Menurunnya kapasitas paru paru
- Mood anak menjadi jelek.
Kondisi postur tubuh yang memburuk dapat menyebabkan dampak ikutan, seperti anak menjadi kurang percaya diri. Anak menjadi tidak nyaman dengan kondisi postur tubuh yang meburuk, sehingga mempengaruhi aktivitas mereka disekolah. Mereka cenderung untuk lebih pendiam dan gampang tersinggung.
Tindakan Pencegahan
Untuk mencegah perubahan postur tubuh anak akibat membawa tas yang terlalu berat maka kita dapat melakukan hal hal sebagai berikut;
- Pertama, yang paling mudah dan wajib adalah mengurangi beban yang dibawa sang anak, kita bisa mengurangi beban bawaan dengan jalan membelikan buku tulis yang tipis, tidak terlalu tebal, botol minum tidak terlalu besar. Bagi pihak sekolah beberapa alat sekolah dan buku pelajaran bisa disimpan disekolah. Hal tersebut sangat membantu sang anak untuk mengurangi beban tas sekolahnya.
- Ajari anak untuk membawanya dengan benar. Usahakan tas sekolah dalam bentuk ransel dengan dua cangklongan, karena akan mendistribusikan beban kedua pundaknya. Atur tali tas atau strap supaya posisi bawah tas tidak melebih pingang sang anak. usahakan posisi tas paling bawah diatas pingang sang anak.
- Selalu memeriksa kondisi anak, dan memberikan saran untuk memperbaik cara membawa yang benar.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati, dengan lebih memperhatikan postur tubuh anak kita dan beban yang mereka bawa tiap hari maka kita bisa mencegah akibat buruk dari perubahan postur tubuh dikemudian hari. Karena tidak hanya menghindari gangguan terhadap tulang belakang tetapi juga menghindari ganguan kinerja dan produktivitas anak pada saat menjadi dewasa nanti.
No comments
Post a Comment