Jika dalam artikel sebelumnya membahas definisi dan pengertian akuntansi secara umum,maka dalam  tulisan kali ini akan dibahas secara sederhana tentang akuntansi dari sudut pandang yang sedikit berbeda. Sebelum kita bahas lebih lanjut,mari kita pahami Akuntansi sebagai bahasa bisnis. Akuntansi sebagai bahasa bisnis karena Akuntansi digunakan hampir disemua bisnis di dunia. Akuntansi menjadi alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan keadaan keuangan perusahaan atau entitas kepada pihak pihak yang membutuhkannya.
Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis
Bagi masyarakat awam, akuntansi dianggap sebagai kegiatan yang menghasilkan laporan keuangan.  Sebelum laporan keuangan dihasilkan maka ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu dengan mencatat, mengklasifikasikan, meringkas dan menyajikan data dalam bentuk laporan keuangan.

Tujuan Akuntansi

Hasil akhir akuntansi adalah sebuah laporan sehingga akuntansi dapat dipakai sebagai alat pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban keuangan sangat penting, karena dapat dipakai untuk mengevaluasi atau menilai kinerja. dengan melakukan evaluasi perusahaan atau organisasi dapat mengetahui kekurangannya kemudian memperbaikinya dan meningkatkan kinerjanya. Tujuan kedua dari akuntansi adalah sebagai alat pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang baik dan informatif, sehingga mudah di pahami oleh penggunanya untuk mengambil keputusan.

Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Tiga Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan

Untuk menyusun laporan keuangan, ada tiga tahap yang harus dilakukan. Pertama melakukan identifikasi atas transaksi, kedua melakukan klasifikasi terhadap catatan transaksi yang telah dilakukan. Terakhir, menyusun laporan keuangan.

Identifikasi Transaksi

Berdasarkan pada diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa transaksi merupakan awal dari proses akuntansi. Transaksi yang terjadi akan dikumpulkan kemudian dianalisa atau di identifikasikan. Identifkasi terhadap transaksi baik keuangan maupun non keuangan. Identifikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan semua bukti transaksi. Bukti transakasi akan digunakan sebagai dokumen sumber penjurnalan.  Sebelum dijurnal, sebuah transkasi harus dicari tahu dulu, apakah transaksi tersebut termasuk pengeluaran  ataukah pemasukan. Jadi tidak boleh salah dalam menganalisa transaksi karena akan mempengaruhi laporan keuangan yang dihasilkan. Jurnal ini merupakan alat bantu untuk mencatat semua transaksi baik di posisi debit atau kredit. Dalam mencatat sudah harus ditentukan, transaksi ini termasuk akun apa, dan bagaimana pengaruhnya terhadap akun yang lain.

Klasifikasi Transaksi

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa klasifikasi memegang peranan penting dalam akuntansi.Alat yang digunakan untuk mengklasifikasikan transaksi adalah buku besar. Buku Besar merupakan daftar transaksi yang dimiliki oleh perusahaan dimana debit dan kreditnya di catat untuk masing masing akun/rekening.  Transaksi yang sudah dijurnal di poting kedalam buku besar untuk setiap akunnya. selanjutnya akan dihitung saldonya baik saldo sisi debit maupun sisi kredit.

Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah menghitung saldo buku besar maka tahap berikutnya adalah menyusun laporan keuangan. Alat bantu yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan adalah neraca saldo. Neraca saldo adalah penjumlahan semua sisi debit dan kredit di akhir periode akuntansi.  Nerca saldo menunjukan jumlah debit dan kredit tiap akun yang ada di buku besar, Berfungsi sebagai kertas kerja dalam menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun meliputi; Neraca, Laba Rugi, Arus Kas dan Laporan Ekuitas.